Temukan Kami di Media Sosial atau Hubungi Kami dan kami akan merespons segera.
Puisi tentang pertanyaan, perpisahan, dan kehilangan melalui narasi percakapan antara si tokoh dengan burung camar.
Puisi ini mengisahkan kehilangan dan perjuangan untuk menerima dan melanjutkan kehidupan walaupun dengan keadaan yang berbeda dari sebelumnya.
Impresi pertama Pak Mar saat bertemu dengan rumah ini terasa kuat menurutnya. Itulah sebabnya dia merasa ditakdirkan untuk memiliki rumah tersebut. Itu juga menjadi ikatan awal antara pohon kelapa dengan Pak Mar. Pada percakapan awal, Pak Mar sengaja menggunakan kata “saya” dibandingkan dengan “aku” untuk menunjukan kesopanan terhadap “teman baru”, sebelum mereka menjadi sangat akrab seperti sekarang.
Situs Web Kabarbasic.com dikelola oleh Lembaga Pers Mahasiswa Basic
Surel: admin@kabarbasic.com
Our website uses cookies to improve your experience. Learn more about: Cookie Policy
Beri Balasan