Iska Rahmah Mujiddah
Dokumentasi Narasumber |
Memulai sebuah bisnis tentunya bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak hal yang harus dipelajari, dipersiapkan, dan dipertimbangkan. Namun, sesungguhnya modal yang paling utama untuk memulainya adalah kemauan, tekad, dan sikap pantang menyerah. Hal itulah yang menjadi modal awal bagi Iif Pangesti untuk memulai bisnis yang ia tekuni sampai saat ini. Iif merupakan mahasiswi Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya angkatan 2022. Ia memulai bisnisnya sendiri dari nol sebelum menginjak bangku perkuliahan hingga bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang.
Perjalanan Iif terjun ke dunia bisnis dimulai dari menjadi seorang dropshipper di suatu marketplace. Sampai suatu ketika, ia ingin merasakan memiliki dan mem-packing produknya sendiri. Hal itu tercapai dengan produk pertamanya yaitu bumbu dapur versi bubuk. Namun, usaha ini tidak bertahan lama karena menurutnya target pasarnya bukan teman sebaya dan saat itu ia belum mengerti bagaimana cara memasarkan produknya baik secara langsung maupun lewat media sosial. Setelah itu ia juga sempat mencoba untuk menjual makanan ringan seperti keripik, sale pisang, kerupuk, dan lainnya melalui marketplace. Hasilnya masih sama seperti sebelumnya, tidak bertahan lama dan ia juga masih merasa belum bisa memasarkan lewat media sosial. Saat itu ia tidak menganggapnya sebagai kegagalan dan juga menyadari bahwa inti dari penjualan bukan membuat produknya, tetapi strategi marketing-nya.
Kemudian Iif mulai fokus kembali menjadi seorang dropshipper sambil belajar mengenai marketing. Secara iseng ia juga mulai mencari usaha dengan modal biaya yang minim. Akhirnya dengan modal lima puluh ribu rupiah, ia mencoba menjual produk aksesoris berupa gelang tali dan memasarkannya secara offline dibantu oleh ibunya dan online melalui marketplace. Dari sini ia mulai merasakan adanya peluang dan kesempatan yang besar karena target pasarnya merupakan anak muda dan teman sebayanya walaupun harus menunggu satu sampai dua bulan hingga produknya terjual. Ia juga mulai berinovasi dengan menjual bahan-bahan untuk merangkai gelang seperti manik-manik, benang, dan lainnya karena menurutnya tren produk gelang tali semakin lama kian menurun. Bisnis ini ia beri nama IFLOVU. Ia menjualnya di beberapa marketplace seperti Shopee, Lazada, dan Tiktokshop. Ia juga gencar membuat video dan melakukan live dalam rangka mempromosikan produknya sehingga sampai saat ini sudah terjual hingga ribuan.
Sosok yang berasal dari Purbalingga ini juga pernah mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya saat ia harus pindah ke Malang untuk berkuliah. Ia sempat merasa khawatir karena harus mulai beradaptasi untuk tetap menjalankan bisnisnya di tengah-tengah padatnya jadwal perkuliahan dan kegiatan ospek saat itu. Ia juga merasa shock ketika pertama kali mendapatkan seratus pesanan lebih yang mana saat itu masih harus dikerjakannya sendiri. Kemudian ia menyempatkan pulang sejenak untuk mengajarkan cara membuat gelang dan membagi tugas kepada orang-orang di lingkungan sekitar rumahnya untuk membantunya. Akhirnya ia tidak lagi mengerjakan semuanya sendiri sehingga dengan terbatasnya waktu dan tenaga yang dimilikinya semua menjadi lebih efektif dan tersistem. Secara tidak langsung ia jadi membantu orang lain dengan memberikannya lapangan pekerjaan. Saat ini ada sekitar tiga belas sampai lima belas orang yang membantunya dalam menjalankan bisnisnya.
Berada di titik yang sekarang ini menurut Iif merupakan suatu hal yang tidak disangka-sangkanya. Menurutnya jika bukan karena tekad yang kuat, kebesaran tuhan, doa kedua orang tua dan orang-orang sekitar ia tidak akan berada di titik seperti sekarang ini. Kakaknya sendiri juga menjadi sosok yang paling menginspirasi bagi Iif. Dengan melihat sang kakak yang selalu berusaha dan berinovasi dalam meningkatkan penghasilannya hingga berkali-kali lipat, cukup membuka pikiran Iif untuk lebih berani dalam bercita-cita serta bertindak sampai sejauh ini. Ia juga merasa sangat bersyukur karena dengan bisnis yang dijalaninya ia tidak lagi bergantung kepada orang tuanya untuk menanggung biaya kuliah, kos, dan keperluan lainnya.
Hal penting yang Iif pelajari selama perjalanan bisnisnya yaitu produk yang akan sukses adalah produk yang dapat menyelesaikan masalah yang ada. Jika produk tersebut bisa memenuhi kualifikasi seperti itu biasanya berkemungkinan besar akan maju dan bisa sukses. Ada dua tips utama dari Iif untuk memulai sebuah bisnis. Pertama, coba untuk bisa melihat rambu-rambu yang ada dan setelah itu dieksekusi secara perlahan-lahan. Kedua, modal paling penting dari bisnis adalah mulai dan dicoba saja terlebih dahulu. Menurutnya bagi seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang bisnis akan mengetahui seluk beluknya secara tidak langsung ketika sudah mencoba dan menyelaminya. Jadi, dengan mencoba untuk memulainya terlebih dahulu kita akan tahu medan yang dihadapi seperti apa.
Iif juga menyampaikan pesan penting berdasarkan apa yang sudah ia alami, sadari, dan pelajari dari pengalamannya. “Setiap kita tuh dilahirkan berbeda, kondisi kita berbeda, lingkungan kita berbeda. Jadi, kita harus bisa menemukan hal-hal yang bikin kita tuh bisa lebih hidup gitu setiap harinya dan itu ternyata adalah mimpi-mimpi kita. Dari awalnya yang aku tuh menemukan mimpi bahwa aku tuh harus kuliah dan ternyata tuhan ngasih jalan ke aku lewat usaha-usaha ini. Jadi dari semua situasi dan kondisi yang ada, pertama kita harus terima aja dulu habis itu kita coba untuk mencari solusinya dan insyaa allah Tuhan bakal membantu mengarahkan. Jadi, tetap semangat karena kita bukan apa-apa sebenarnya.“
Penyunting: Galuh Dwi Cahyaningrum
Beri Balasan