Alam Nadi Kehidupan

Ilustrasi oleh wirestock

Oleh: Aqiilah Zulfa Rahmania

Hamparan bumi adalah tubuh

Dilahirkan begitu elok pun tangguh

Aliran sungai bagai darah yang mengalir jauh

Menuju ke jantung kehidupan yang utuh

Satwa bergelayut merindu akar akar menjuntai

Penguasa langit merindu kebebasan langit biru

Raja samudra hanya bisa meringkuk pilu

Sang Rimba raya hanya seekor babu

Tangis tertahan melihat kenyataan

Semua dirusak hanya untuk sebuah kepentingan

Hidup hanya sementara, kawan

Generasi setelahmu masih butuh kehidupan

Satwa dan puspa teman kehidupan

Mereka pupus napas kita tertahan

Hiduplah berdampingan tanpa mengacaukan

Berhenti merusak ciptaan Tuhan

Bukalah mata dan hati dalam gelapnya malam

Dengarkan satwa malam tengah bergumam

Puspa pun berbisik tubuhnya lebam

Mereka semua minta pertolongan

Wahai manusia, jangan diam

Lakukan sesuatu sebelum semua padam

Tubuh dunia sudah remuk redam

Hanya menunggu kutukan Tuhan

Berhentilah membuat rekayasa alam

Alam sudah muak dan tak tahan

Kembalikan satwa dan puspa sesuai kodratnya

Biarkan kehidupan kita normal dan semestinya.