Romantisme dalam ‘Enchanted’ Taylor Swift
Raissa Pramitha Oktaviani
genius.com |
Penyanyi-penulis lagu berkebangsaan
Amerika, Taylor Swift, merilis album “Speak
Now” (Taylor’s Version) pada awal
bulan Juli ini. Dengan dirilisnya Taylor’s
Version, Taylor Swift mempunyai hak penuh atas karya lamanya yang telah
dirilis pada 2010. “Taylor’s Version” berisi rekaman ulang
dari album sebelumnya serta ditambahkan beberapa lagu baru. “Enchanted (Taylor’s Version)” merupakan
salah satu lagu kesukaan Swifties,
sebutan bagi kelompok penggemar Taylor Swift, pada album ini. Lagu tersebut
tengah viral di kalangan masyarakat awam karena banyak konten media sosial yang
menggunakan lagu tersebut.
Lagu “Enchanted (Taylor’s Version) “ ini mengisahkan perasaan terpesona
dan jatuh cinta setelah berkenalan dengan seseorang yang baru. Perasaan itu
membuatnya selalu memikirkan sosok tersebut. Semakin lama, ia berharap sosok
tersebut merasakan hal yang sama. Lirik awal lagu ini menggambarkan pertemuan
pertamanya dengan sosok tersebut. Awalnya, si penyanyi berada di situasi yang
memaksanya untuk berbahagia padahal ia aslinya lelah dan merasa kesepian.
Seseorang menghampiri si penyanyi lalu mereka mulai berkenalan dan dia merasa
terpesona dengan sosok tersebut. Perasaan terpesona muncul akibat ia
memberi canda tawa di tengah sendu. Saat perjalanan pulang, sosok tersebut
selalu berada di pikiran si penyanyi dan bahkan si penyanyi selalu tersipu
setiap kali memikirkannya.
Saat tengah malam, si penyanyi
penasaran tentang perasaan sosok tersebut terhadapnya. Dia berharap sosok
tersebut merasakan hal yang sama dengannya. Si penyanyi berimajinasi bahwa
sosok tersebut berada di depan pintu rumahnya dan mengungkapkan bahwa ia juga
terpesona dengan si penyanyi. Si penyanyi menganggap malam itu sebagai malam
yang penuh keajaiban. Perasaan jatuh cinta memicu si penyanyi untuk menari
penuh kebahagiaan. Kemudian saat bagian bridge,
si penyanyi berharap pertemuan mereka tidak menjadi akhir dari kisah mereka.
Nama sosok tersebut akan selalu menggema di pikirannya. Si penyanyi ingin
sekali bertemu dengan sosok tersebut lalu mengungkapkan seluruh perasaan serta
angannya. Di bagian outro, si
penyanyi mengungkapkan bahwa dia berharap sosok tersebut tidak jatuh cinta
kepada orang lain. Alasannya adalah agar si penyanyi bisa memiliki kesempatan
dengan sosok tersebut ketika mereka bertemu kembali.
mempunyai instrumental yang terkesan romantis bagai berada di dunia fantasi. Instrumental lagunya juga mendukung alur
ceritanya. Semula instrumental-nya
lembut lalu di bagian bridge mulai
meninggi karena bridge merupakan
klimaks dari kisah. Kemampuan Taylor Swift untuk mengisahkan kisah romantis
dalam lirik lagunya juga menjadi daya tarik. Ketika mendengarkan lagu tersebut,
pendengar akan merasa seolah-olah mereka berada di dalam kisah romantis yang
diceritakan Taylor Swift. Taylor Swift menggunakan beberapa kata kiasan seperti
“Walls of insincerity” untuk menambah
unsur keindahan pada lagu.
Makna lagu relevan dengan perasaan anak
muda. Anak muda rentan sekali jatuh cinta ketika bertemu dengan seseorang yang
istimewa. Namun karena berbagai alasan tertentu, sulit sekali bagi mereka untuk
mengungkapkan perasaannya kepada orang tersebut. Alhasil, ia hanya berharap
orang tersebut merasakan hal yang sama dengannya. Anak muda akan merasa galau
brutal saat mendengar lagu ini.
Kekurangan dari lagu ini yaitu terdapat
beberapa lirik yang sulit dipahami karena lirik tersebut merupakan makna
kiasan. Akibatnya, pendengar tidak akan
langsung mencerna makna lagunya dalam sekali dengar. Selain itu, untuk memahami
keseluruhan makna lagu, diperlukan fokus yang lebih karena lirik lagu ini
seperti mengisahkan suatu kisah.
Beri Balasan