Sherina Munaf (kiri) dan Derby Romero (kanan) dalam poster resmi Petualangan Sherina 2. (instagram.com/filmpetualangansherina)
Petualangan Sherina 2 merupakan film drama musikal yang mengusung topik utama komedi dan petualangan. Tayang pada September 2023 dengan durasi selama 126 menit. Film ini disutradarai oleh Riri Riza, dengan mengambil tongkat estafet dari kesuksesan film Petualangan Sherina yang pertama kali dirilis pada tahun 2000. Tetap dibintangi oleh Sherina Munaf dan Derby Romero sebagai pemeran utama, film ini membawa penonton kembali pada kisah ikonik Sherina dan sahabatnya, Sadam, tepat 23 tahun setelah petualangan pertama mereka. Petualangan Sherina 2 mengangkat tema tentang penculikan orang utan yang terjadi di Hutan Kalimantan dengan menampilkan keindahan Hutan Kalimantan yang eksotis dan jalan cerita yang dikemas dengan sangat apik. Film ini berhasil mencuri hati 2,41 juta penonton selama penayangannya di bioskop dan berhasil meraih top 5 film Indonesia terlaris 2023. Rating 7.2/10 di Internet Movie Database (IMDB) menjadi bukti apresiasi akan keindahan cerita yang dihadirkan dalam film ini.
Sinopsis:
Setelah tumbuh dewasa, Sherina menjadi seorang jurnalis yang sukses di NEX TV. Kecerdasan membuatnya dianggap sebagai jurnalis terbaik di media tersebut. Kesempatan emas datang saat ia dipilih untuk meliput World Economic Forum di Swiss. Namun, rencana indahnya berubah tatkala ia dipindahkan ke tugas mendadak di Hutan Kalimantan karena suatu alasan. Ia kecewa dengan keputusan tersebut, tetapi setelah berdiskusi dengan kedua orang tuanya, ia tetap mengedepankan profesionalitasnya dan tetap mengambil job tersebut.
Setiba di lokasi, Sherina bertemu sahabat kecilnya, yaitu Sadam yang merupakan manajer LSM konservasi yang akan diliput oleh Sherina. Bertemu dengan sahabat lama, mereka akhirnya melepas rindu dengan bernostalgia bersama.
Hari peliputan pun tiba, semua berjalan cukup baik hingga rekan Sadam mengabarkan bahwasanya terjadi penculikan anak orang utan yang dilakukan oleh suatu komplotan. Dengan ambisinya yang cukup tinggi, Sherina bergegas mengejar komplotan itu dengan bantuan Cindai yang merupakan warga lokal. Meski berjuang sekuat tenaga, usaha mereka belum berhasil dan anak orang utan itu kembali ke tangan komplotan penculik.
Dengan berat hati, Sherina kembali ke Jakarta membawa rasa kekecewaannya karena tidak dapat menyelamatkan anak orang utan tersebut. Sherina kembali bekerja seperti biasa, sampai ia menemukan kejanggalan pada suatu foto yang membuat Sherina memutuskan mengajak Sadam ke Jakarta dan melakukan petualangan baru untuk kembali menyelamatkan anak orang utan tersebut. Dengan kecerdasan serta ambisi Sherina dan Sadam, mereka berhasil mengungkap identitas penculik satwa langka serta menyelamatkan anak orang utan tersebut dengan mengembalikannya ke habitat asalnya.
Ulasan:
Konsep film yang diselingi dengan musikal membuat film ini mempunyai daya tarik tersendiri. Totalitas para pemeran dalam memerankan karakter seorang Sherina dan Sadam diperankan dengan sangat baik. Dengan menampilkan perubahan karakter Sadam dari anak manja menjadi karakter laki-laki dewasa dengan pesona kecerdasannya dalam mengelola pekerjaan dan emosi lawan mainnya hingga mendapat julukan cowok green flag. Pengembangan karakter Sadam sendiri membuktikan bahwa seseorang memiliki proses pendewasaan dengan segala perubahan yang dialaminya. Namun, karakter Sherina yang masih digambarkan dengan perempuan yang keras kepala, ambisius, dan mandiri membuat kolaborasi yang tepat karena pengelolaan emosi Sadam yang terlihat semakin baik dibanding film pertama.
Soundtrack film dengan melodi yang indah dan lirik yang relevan dengan adegan setiap filmnya membuat kesan yang baik untuk menghidupkan suatu adegan serta menciptakan kesan nostalgia, semangat, menegangkan, sampai dramatis. Beberapa adegan dengan konsep musikal dikemas sangat indah, sampai penulis menemukan adegan saat Sherina dan sadam terjebak di gudang dan menyanyikan lagu yang berjudul “Mengenang Bintang”. Editing yang terkesan memaksa menjadi sebuah kekurangan yang cukup mencolok. Rasa ketidaknyamanan muncul karena editing yang kurang pas, sehingga mengganggu pengalaman menikmati adegan dan lagu tersebut. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi nilai dari keseluruhan film yang tetap mampu menghadirkan karya yang cukup memukau.
Petualangan Sherina adalah film yang tepat untuk dinikmati oleh semua kalangan usia karena jalan cerita dan konflik yang cukup ringan sehingga dapat diterima oleh anak-anak. Selain itu, film ini memberikan banyak pelajaran tentang menjaga kelestarian alam terlebih mengenai satwa langka. Pesan yang didapat dari film ini adalah tentang tindakan preventif dan inspiratif mengenai upaya mempertahankan warisan alam agar tetap terjaga sampai kapanpun. Kerjasama para pemain, sutradara, dan crew film berhasil menyatukan elemen film, musik, serta nilai keindahan alam dalam satu film berjudul Petualangan Sherina 2 yang layak diapresiasi sebagai karya yang memadukan hiburan dan edukasi dengan sangat apik.
Penyunting: Al Ninantari Dimarzio Ananto
Beri Balasan