Udara Segar “Agak Laen” dalam Industri Film Indonesia

Dari kiri, Bene Dion, Oki Rengga, Indira Jegel, dan Boris Bokir dalam Poster Resmi Film Agak Laen. (https://x.com/bene_dion)

Agak Laen adalah film dengan genre komedi horor Indonesia berdurasi 119 menit. Sejak tayang perdana pada 1 Februari 2024 hingga akhirnya turun layar setelah 74 hari, film besutan Ernest Prakasa dan Dipa Andika ini mencapai lebih dari sembilan juta penonton. Sejak awal penayangannya, film ini menjadi salah satu tontonan yang dinantikan oleh para penikmat genre komedi karena tingginya hype dan promosi yang dilakukan oleh para komika dalam media sosial mereka. Disutradarai oleh Candra Dewi, film ini dibintangi oleh beberapa komedian ternama seperti Bene Dion, Oki Rengga, Indra Jegel, Boris Bokir, serta aktris muda berbakat, Tissa Biani. Keberhasilan film ini tidak hanya sebatas pada penayangan di Indonesia, akan tetapi juga turut merambah ke pasar internasional, termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, bahkan Amerika Serikat. Kini, Agak Laen juga bisa dinikmati di platform streaming Netflix, sehingga lebih mudah diakses oleh penonton global.

Film ini bercerita tentang sekumpulan teman yang berusaha mempertahankan hidup mereka dengan cara mengelola sebuah rumah hantu. Namun, tantangan utama yang mereka hadapi adalah rumah hantu tersebut sama sekali tidak seram dan sepi pengunjung. Hal ini tentu membuat pekerjaan mereka terhambat, sedikitnya pemasukan yang mereka dapat dan tantangan ekonomi tiap tokoh menjadi bumbu komedi yang sangat ciamik. Disisi lain, mereka juga mendapat ancaman penutupan wahana yang semakin hari menjadi semakin nyata, para pengelola berusaha keras untuk membuat rumah hantu tersebut menjadi lebih menakutkan dan menarik banyak pengunjung. Berbagai cara dilakukan, mulai dari memperbaiki dekorasi, menghadirkan aktor-aktor tambahan yang lebih menyeramkan, hingga mencoba efek-efek khusus untuk menciptakan suasana yang lebih mencekam. Namun, di tengah upaya tersebut, justru banyak kejadian lucu dan tak terduga yang terjadi, sehingga alih-alih menakutkan, rumah hantu tersebut malah semakin terlihat kocak.

Salah satu kekuatan utama dari film Agak Laen adalah kehadiran para komedian yang mampu menyajikan humor dengan cara yang sangat natural. Penampilan Bene Dion, Oki Rengga, Indra Jegel, dan Boris Bokir yang memiliki karakteristik guyonan berbeda membawa warna tersendiri dalam film ini. Mereka mampu memadukan unsur horor dengan komedi tanpa terlihat berlebihan. Komedi yang ada dalam film ini muncul secara organik dari situasi dan karakter yang ada, bukan semata-mata dipaksakan untuk membuat penonton tertawa. Hal ini membuat alur cerita yang sebenarnya simpel menjadi lebih hidup dan menghibur.

Hal lain yang tak kalah menarik adalah film ini juga menampilkan logat Batak yang digunakan oleh beberapa karakter. Penggunaan logat Batak tidak hanya menambah unsur komedi, tetapi juga memberikan kesan unik dan autentik pada film ini. Logat yang kental tersebut dipadukan dengan dialog-dialog yang cerdas dan lucu, sehingga berhasil menghadirkan tawa dari penonton. Meski termasuk jarang terjadi dalam industri film Indonesia, akan tetapi hal ini justru menjadi terobosan menarik yang membuat Agak Laen berbeda dari film horor komedi pada umumnya, dimana film komedi pada umumnya cenderung menggunakan bahasa Indonesia standar.

Meskipun alur cerita dalam Agak Laen tergolong sederhana, film ini mengandung banyak pesan moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Film ini mengangkat tema tentang persahabatan dan perjuangan hidup. Kisah sekumpulan teman yang harus melakukan apa pun untuk mempertahankan hidup mereka dalam mengelola rumah hantu, mencerminkan realitas kehidupan di mana kita sering kali harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Melalui perjalanan mereka, film ini menunjukkan betapa besar usaha yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan, meskipun sering kali hasilnya tidak selalu sesuai dengan harapan.

Pesan-pesan ini disampaikan dengan cara yang ringan namun tetap efektif, membuat penonton tidak hanya tertawa, tetapi juga merenung tentang makna kehidupan. Melalui humor yang cerdas, Agak Laen mengingatkan kita bahwa dalam hidup, terkadang kita perlu melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, dan tidak selalu serius dalam menghadapi masalah. Humor, dalam banyak hal, bisa menjadi salah satu cara untuk bertahan dan menemukan solusi di tengah kesulitan.

Secara keseluruhan, Agak Laen berhasil memadukan elemen horor dan komedi dengan cara yang unik dan menghibur. Film ini menawarkan pengalaman menonton yang menyenangkan dengan banyak tawa, tetapi juga penuh dengan makna. Dengan keberhasilan penayangannya di berbagai negara dan kini hadir di Netflix, Agak Laen menjadi salah satu film Indonesia yang patut untuk diapresiasi. Bagi para penonton yang mencari hiburan ringan namun bermakna, film ini adalah pilihan yang tepat.

Penyunting: Al Ninantari Dimarzio Ananto

Mahasiswa Statistika angkatan 2021. Bertanggung jawab sebagai Sekretaris Umum 2024. Memiliki banyak ketertarikan untuk mengisi waktu luang, seperti menonton film, membaca fiksi, dan menyusun jurnal harian.