“Apa Kabar MIPA”: Diwarnai Propaganda, BEM Penyebabnya?
LPM basic FMIPA UB – AKAMI
(Apa Kabar MIPA) menjadi forum ‘curhat’ antara mahasiswa dengan jajaran dekanat
yang akan menjadi ajang diskusi dan pemecahan masalah di Fakultas MIPA
Universitas Brawijaya. Dengan adanya forum ini, diharapkan mahasiswa dan
dekanat bisa berjalan beriringan dalam mencari solusi yang ada, serta bisa
menjadikan Fakultas MIPA menjadi lebih baik lagi.
Dalam
AKAMI yang akan diselenggarakan hari Jumat(23/09) nanti, mahasiswa MIPA, yang
dikoordinir oleh BEM, khususnya Kementerian Kastrat (red: Kajian dan Aksi Strategis) akan menyuarakan aspirasi yang
dihimpun dalam 4 isu utama yaitu mengenai fasilitas, transparansi dana,
birokrasi, dan kurikulum.
“Pertama
kami dari BEM, dari Kementerian Kastrat (Dirjen Isu Strategis Internal) telah
memetakan isu yang ada di MIPA yang sumbernya berasal dari laporan warga MIPA,
maupun analisis dari Dirjen Isu Strategis Internal secara langsung. Kemudian
dari permasalahan tersebut akan ditabulasikan dan diseleksi sekiranya mana isu
yang urgent untuk disampaikan di
AKAMI tahun ini”, ungkap Hafidz Dzaifulloh selaku Menteri Kajian dan Aksi
Strategis BEM 2022.
Setelah
isu tersebut terkumpul, Kementerian Kastrat segera melakukan konsolidasi pertama
dengan 13 Lembaga yang ada di MIPA, dengan syarat bahwa perwakilan dari setiap
lembaga harus bisa menyampaikan permasalahan anggotanya dengan melakukan kajian
dan penjaringan terlebih dahulu di internal, dengan harapan bahwa BEM bisa
mewakili pendapat umum warga MIPA maupun pendapat Lembaga Otonomi Fakultas
MIPA. Konsolidasi kedua dilakukan pula dengan tujuan validasi terhadap isu yang
telah dihimpun.
“Forum
konsolidasi AKAMI bisa dilihat perkembangan isu awal dan akan diperoleh list isu final. Dari list isu final divalidasi kembali melalui survai
(google form) kepada warga MIPA mengenai
isu aspirasi yang dibawa. Penjaringan dilakukan selama 3 minggu, dan alhamdulillah-nya, isu yang disepakati
oleh para lembaga, disepakati pula oleh warga MIPA. Sehingga bisa dibilang
bahwa isu ini datang dari warga MIPA, divalidasi oleh warga MIPA, dan didukung
oleh warga MIPA”.
Hafizd
menambahkan, isu yang dirasa sangat mendesak
untuk segera dilaksanakan adalah tentang transparasi dana KKN serta isu
pergantian dekan yang saat ini belum terlaksana meskipun telah jauh dari
tenggat waktu yang seharusnya. Sejauh ini, dengan adanya pergerakan aspirasi
dari warga MIPA, pihak dekanat mewajarkan dan tetap mendengarkan hal tersebut.
Salah
satu yang menjadi sorotan adalah ditemukannya selebaran poster yang pagi ini
(21/09) ditemukan di depan Fakultas MIPA. Pada selebaran poster tersebut, ditemukan
kritikan-kritikan yang sejalan dengan isu yang akan dibawakan mahasiswa MIPA
saat AKAMI nanti serta disinyalir berasal dari oknum BEM. Namun, hingga
keterangan pers ini dibuat, Menteri Kastrat, maupun Presiden BEM mengaku
selebaran tersebut bukanlah dari pihak BEM.
(Selebaran poster dan tulisan berbentuk propaganda
yang terpasang di spanduk depan Fakultas MIPA)
yang terpasang di spanduk depan Fakultas MIPA)
Sumber gambar: @ubsansfess
(twitter) dan LPM basic
(twitter) dan LPM basic
“Kami
sudah melihat hal tersebut, dan kami tidak ingin menyalahkan dari warga MIPA,
kita hanya ingin mengapresiasi bahwa setelah sekian lama kita kuliah daring, serta
mahasiswa MIPA yang terkenal apatis, masih ada orang-orang yang kritis sampai
bisa melakukan hal tersebut. Hal itu justru menjadi angin positif bahwasannya
mahasiswa MIPA masih bisa loh yang
mau menyuarakan pendapatnya. Sehingga
kita bisa membuktikan bahwa dengan image saintek
yang kental, terbukti kita masih bisa berpolitik, mengkritisi, dan lain-lain
walaupun dengan cara yang terbilang baru di Fakultas ini”, tukas Hafizd.
Pungkasnya, Hafizd berharap warga
MIPA bisa menyatukan tujuan, hilangkan kepentingan individu, dan jangan sampai
jargon “MIPA Satu MIPA Jaya” ini berantakan karena kepentingan beberapa pihak
saja.
Byan, Presiden BEM FMIPA UB juga mengharapkan bahwa apa
yang disampaikan mahasiswa kepada dekanat saat AKAMI nanti bisa diterima dan
diberikan solusi, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan kuliah
mahasiswa. (ilk)
Beri Balasan