Wildan Bagus Wicaksono, Peraih Medali Emas Matematika ONMIPA 2023

 Galuh Dwi Cahyaningrum

Dokumentasi
Narasumber

 

Tidak banyak yang tahu bahwa kontingen
Universitas Brawijaya memberangkatkan 13 mahasiswa gabungan berasal dari
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta Fakultas Kedokteran
(FK) untuk mengikuti Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(ONMIPA) yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung pada 13-17 Juni
2023. Dari 13 mahasiswa yang diberangkatkan diketahui bahwa Universitas
Brawijaya berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan dengan meraih 2 medali
emas, 3 medali perunggu, dan 2 Honorable
Mention.
2 medali emas yang diperoleh masing-masing berasal dari bidang
matematika dan biologi.

Wildan Bagus Wicaksono adalah salah
satu diantara dua orang dari Universitas Brawijaya yang mendapatkan medali emas
pada gelaran ONMIPA tersebut. Mahasiswa angkatan 2022 yang berasal dari program
studi matematika itu tidak menyangka jika dirinya mampu meraih medali emas
dalam olimpiade ini. Wildan menyampaikan bahwa ia cukup kesulitan dalam
menyelesaikan beberapa soal sehingga memperkirakan bahwa ia hanya akan
memperoleh medali perak atau perunggu. “Pas di (pengumuman medali) perak saya
belum disebut (namanya) sempat pesimis sejujurnya, ya sudah berarti nggak dapet, tapi masih bisa di tahun depan,” ungkap Wildan mengutarakan
isi hatinya sesaat sebelum mengetahui jika dirinya mendapatkan medali emas.

Wildan memiliki latar belakang yang
sangat menarik. Ia mengaku telah mengikuti perlombaan semacam olimpiade sejak
SMP. Sebelum melangkah untuk maju menjadi kontingen olimpiade, Wildan mengungkapkan
bahwa kecintaannya pada matematika dimulai saat masih berada di bangku sekolah
dasar. Menariknya, lomba yang membuat Wildan akhirnya bisa mencintai matematika
tidak berasal dari niatnya sendiri, tetapi akibat dari didaftarkan oleh gurunya
secara acak. Pada saat itu Wildan mengaku lebih suka mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), tetapi setelah mengikuti lomba tersebut ia mulai
tertarik dengan soal-soal matematika yang membuatnya menjadi seseorang yang
andal berhitung seperti saat ini.

Dalam mengikuti olimpiade, Wildan tentu
memiliki banyak kesulitan, satu diantaranya adalah penguasaan materi yang masih
kurang. Di saat dirinya yang masih terhitung sebagai mahasiswa baru, Wildan
mengatakan bahwa ia harus mempelajari materi lebih cepat dibandingkan
teman-teman sebayanya. Materi semester atas ia babat meski terkadang merasa
kesulitan. Selain mengikuti olimpiade, Wildan juga memiliki kesibukan lain.
Beberapa diantaranya adalah sebagai tim pembuat soal olimpiade tingkat SMP/SMA,
pengajar kelas lajur olimpiade matematika, 
dan sebagai asisten dosen sempat mendampingi guru-guru Provinsi Lampung
untuk olimpiade SMP/SMA.

Kecintaan Wildan terhadap matematika
juga memiliki keterkaitan dengan hobinya. Wildan mengatakan bahwa ia suka
menulis dan membuat modul matematika. Sosok yang menjadikan Evan Chen sebagai role model-nya dalam menulis ini
membagikan modulnya secara mandiri dan gratis kepada teman-teman atau adik
kelasnya yang kesulitan untuk mencari materi dalam mempelajari matematika.
Kabarnya sejak semester pertama sebelum UAS Wildan mendapat tawaran menulis
buku tentang Aljabar dan Geometri untuk Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang
digelar oleh Kementerian Agama. Namun, hingga saat ini ia belum merampungkannya
karena menurutnya menulis buku menyita banyak waktu, sedangkan waktu luang yang
dimilikinya sangat terbatas. Selain Evan Chen, Wildan memiliki sosok lain yang
menjadi panutannya. Beliau merupakan gurunya semasa SMA yang membuat ia merasa
termotivasi akan kisah-kisahnya. Tak hanya memotivasi, beliau sampai saat ini
juga masih mendukung Wildan dalam mengikuti olimpiade meskipun kini Wildan
bukan lagi anak didiknya.

Dalam menggeluti matematika, Wildan
memiliki cara tersendiri dalam mendalaminya. “Kalau matematika sendiri, saya
sering kali bilang pada orang lain jangan dihafal, tetapi pahami dasarnya”.
Menurutnya, jika dihafal suatu saat pasti akan lupa, tetapi jika konsep dasar
dipahami mau dibawa kemanapun pasti akan tetap bisa. Ia juga mengatakan jika
belajar matematika di perkuliahan, terutama prodi matematika, harus memiliki
target karena dengan adanya target akan timbul kemauan. Lalu lingkungan kampus
juga sangat memengaruhi dalam mempelajari materi, jadi harus pintar-pintar
dalam memilih lingkungan.

 

Penyunting: Iska Rahmah Mujiddah