Nasib Semester Ganjil di Tengah Pandemi
LPM basic FMIPA UB – Dalam
Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 35 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Kampus Tangguh Universitas Brawijaya dalam Masa dan Pasca
Pandemi Covid-19, dijelaskan mengenai beberapa acuan kegiatan kampus baik
selama pandemi maupun pasca pandemi. Dalam pengambilan kebijakannya, UB mengkategorikan
menjadi 3 skema tatanan: Pertama, skema ketat yaitu tatanan dalam masa respon,
yakni pada saat tingkat transmisi penularan covid-19 pada angka Rt>1. Kedua,
skema pelonggaran dalam tatanan masa transisi, yakni apabila tingkat transmisi
penularan berada di antara 0.5 sampai dengan 1 (0.5<Rt<1), skema ini
dilaksanakan setelah semester ganjil 2020/2021. Dan yang terakhir, yakni skema
pasca-pandemi covid-19 yang akan dilaksanakan setelah status darurat covid-19
dicabut.
Untuk kegiatan perkuliahan semester ganjil 2020/2021,
mengacu pada Surat Edaran Nomor 5418/UN10/TU/2020 tentang Masa Respon (Skema
Ketat), penyelenggaraan perkuliahan dilakukan sepenuhnya secara daring. Namun
untuk praktikum, penelitian atau kegiatan lapang lainnya dapat diselenggarakan
secara luring dengan izin pihak terkait. Masa respon (skema ketat) diberlakukan
sejak saat ini sampai waktu yang belum ditentukan. Sedangkan pada masa transisi yang akan datang dilakukan blended
learning (75% daring, 25% luring). Kecuali bagi dosen yang memiliki riwayat
penyakit berat seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, akan
dilaksanakan secara daring sepenuhnya pada mata kuliah yang diampu dosen yang
bersangkutan. Kemudian pada masa new normal kelak, penyelenggaraan
perkuliahan di Universitas Brawijaya akan dilakukan secara blended learning dengan
ketentuan yang akan ditetapkan kemudian.
Berkaca dari perkuliahan daring di paruh semester lalu, masih
banyak yang perlu dibenahi antara lain sistem presensi dan metode pengajaran
serta pembelajaran yang belum terstruktur.
“Pengajaran dari dosen masih tetap ada, sebatas ajar-mengajar
yang masih banyak kekurangan. Namun, pada akhirnya sistem tersebut adalah yang
paling memungkinkan pada saat itu sehingga saya berharap pada kuliah daring
selanjutnya dibuat suatu sistem perkuliahan yang lebih terstruktur dan seru.”
kata Gusti Ayu, mahasiswi Statistika 2019.
Lain halnya dengan penyelenggaraan perkuliahan, praktikum pada
semester selanjutnya hanya akan dilaksanakan secara daring ‘dry lab’. ‘dry
lab’ di fakultas MIPA telah dilaksanakan sejak tengah semester genap
2019/2020 hal tersebut menjadi perubahan besar bagi mahasiswa MIPA.
“Pada perkuliahan daring semester sebelumnya praktikum
dilaksanakan secara daring ‘dry lab’ namun hanya sebatas membuat laporan
dengan menggunakan data sekunder,” ujar salah seorang mahasiswa kimia 2019 yang
enggan disebutkan namanya.
Terlepas dari penyelenggaraan perkuliahan secara daring
atau luring, mahasiswa mengharapkan adanya sistem yang lebih terstruktur serta
keefektifan perkuliahan maupun praktikum, transparansi penilaian, dan
standarisasi nilai sesuai dengan kondisi saat ini. (sa/laf)
Beri Balasan