Resensi Film : Big Fish (2003)

Big Fish (2003)

Dongeng Pengantar Tidur Ala Tim Burton
Sumber : www. sonypictures.com 
Sutradara: Tim Burton

Penulis: Daniel Wallace (novel), John August (screenplay)

Genre: Adventure, Drama, Fantasy


Pemeran:
Ewan McGregor, Albert Finney, Billy Crudup

Durasi: 2 jam 5 min

Prestasi: Academy Awards, USA 2004 Nominated Oscar Best Music, Original Score, Danny Elfman

Rating: 8.0/10 (IMDB) 
              77 % (Rotten Tomatoes)

 “A man tells his stories so many times that he becomes the
stories. They live on after him, and in that way he becomes immortal”
Will Bloom

Sumber : wingclips.com
Sinopsis

     Will
Bloom tumbuh dewasa bersama dongeng sebelum tidur yang sering diceritakan oleh ayahnya,
Edward Bloom. Bertahun tahun telah berlalu dengan kondisi sudah berkeluarga,
Will Bloom merasa terganggu dengan ayahnya yang masih saja membual dengan
dongengnya, sehingga hubungan antar ayah dan anak ini  merenggang. Namun
, semua
berubah ketika ayahnya sakit keras. Tidak hanya merekatkan kembali hubungan
ayah dan anak, tetapi secara tidak sengaja 
Will
Bloom menemukan sejarah masa lalu ayahnya yang dapat membuktikan bahwa semua
hal yang diceritakannya bukan dongeng belaka.

Review

      Pernakah kalian mendengarkan dongeng sebelum tidur
yang dibacakan oleh ayah saat masih kecil?
Penulis meyakini hampir 80% pernah mengalaminya. Namun apa jadinya ketika dewasa, ayah
kalian masih saja melakukan hal yang sama? Annoying
sekali! Sesuatu yang konyol dan hampir tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
Itulah yang dialami oleh tokoh utama dalam film ini. Tapi ingat, film ini
ternyata lebih dari sekedar cerita dongeng semata. 
     Tim
Burton, terkenal dengan gaya sinematografi ghotic,
noir dan absurd, masih tetap mempertahankan ciri khasnya di film ini.
Dibandingkan dengan hasil karyanya seperti Alice
in Wonderland
(2010), Nightmare
Before Christmas
(1993) dan Charlie
and the Chocolate Factory
(2005), film ini
lebih cerah dan playful
sehingga sangat nyaman dinikmati. Namun seperti di film – film Tim Burton
lainnya, monster – monster absurd
tetap bermunculan memberi warna pada film ini.
Sumber : scifinow.co.uk
     Kekuatan
film ini bukan hanya pada sinematografinya

saja
,
namun pada naskah dan cerita yang powerfull.
Sepertinya penulis naskah sangat pandai mengemas hubungan ayah dan anak
dengan cerita dongeng sebelum tidur ala Tim Burton. Meskipun diawali dengan
agak lambat, namun eksekusi alur cerita mampu menghanyutkan penonton dalam
konflik hubungan ayah dan anak. Tidak hanya itu, endingnya pun sangat memorable, membuat penonton merenung
selama minimal 5 menit setelah film usai. Sebenarnya ini
bukan film mellow drama, namun  mampu membuat penulis meneteskan air mata. 
     Overall, film
ini sangat bagus
dan mampu
mengingatkan kita pada Ayah yang dengan sabar mendidik dan menyayangi dengan
caranya.

(Wildan Ichsan Sabila)