Simpang Siur Cuti Bersama, Mahasiswa Liburkan Diri
Selasa, 22 September 2015, mahasiswa Universitas Brawijaya
dibingungkan dengan informasi cuti bersama dalam rangka Idul Adha. Menurut
informasiyang beredar, Universitas telah mengeluarkan surat resmi yang
menyatakan bahwa cuti bersama dilakukan pada Rabu (23/9) dan cuti Idul Adha
dilakukan pada Kamis (24/9) sesuai hari libur nasional. Surat bernomor
7187/UN/KP/2015 yang menyatakan informasi tersebut ditandatangani oleh Wakil
Rektor II Dr. Shihabudin.
dibingungkan dengan informasi cuti bersama dalam rangka Idul Adha. Menurut
informasiyang beredar, Universitas telah mengeluarkan surat resmi yang
menyatakan bahwa cuti bersama dilakukan pada Rabu (23/9) dan cuti Idul Adha
dilakukan pada Kamis (24/9) sesuai hari libur nasional. Surat bernomor
7187/UN/KP/2015 yang menyatakan informasi tersebut ditandatangani oleh Wakil
Rektor II Dr. Shihabudin.
Mengetahui edaran tersebut, banyak mahasiswa menggunakan kesempatan cuti dengan segera
mengambil tindakan untuk pulang dan merayakan Idul Adha di kampung halaman.
Tanpa disangka, beredarlah surat pengumuman baru bernomor 7192/UN10/KP/2015
sebagai revisi dari surat sebelumnya sekaligus mengumumkan keputusan bahwa
tidak ada cuti bersama melainkan hanya libur Idul Adha pada 24 September.
Memang pada surat pertama terdapat kesalahan penulisan tahun, yaitu yang
seharusnya 2015 tertulis 2014. Akan tetapi, kesalahan penulisan itu bukan
alasan untuk mengubah keputusan.
mengambil tindakan untuk pulang dan merayakan Idul Adha di kampung halaman.
Tanpa disangka, beredarlah surat pengumuman baru bernomor 7192/UN10/KP/2015
sebagai revisi dari surat sebelumnya sekaligus mengumumkan keputusan bahwa
tidak ada cuti bersama melainkan hanya libur Idul Adha pada 24 September.
Memang pada surat pertama terdapat kesalahan penulisan tahun, yaitu yang
seharusnya 2015 tertulis 2014. Akan tetapi, kesalahan penulisan itu bukan
alasan untuk mengubah keputusan.
Perbedaan informasi ini sungguh membuat mahasiswa dilema
terkait surat mana yang benar dan bisa dipercaya. Ditambah lagi, kedua
informasi muncul pada saat yang hampir bersamaan. Padahal, apabila ditinjau
dari sisi kronologi, jelas bahwa surat 7192 merupakan perbaikan dari surat
7187. Akan tetapi, secara ideologis mahasiswa sudah dituntut untuk tanggap
dalam menerima informasi dan membuat keputusan dalam berbagai hal, termasuk
dalam hal ‘pulang kampung’. Bahkan di beberapa kelas, dosen telah membuat
kesepakatan untuk mengosongkan jadwal pada 23 September dan menggantinya dengan
tugas atau jadwal di hari lain.
terkait surat mana yang benar dan bisa dipercaya. Ditambah lagi, kedua
informasi muncul pada saat yang hampir bersamaan. Padahal, apabila ditinjau
dari sisi kronologi, jelas bahwa surat 7192 merupakan perbaikan dari surat
7187. Akan tetapi, secara ideologis mahasiswa sudah dituntut untuk tanggap
dalam menerima informasi dan membuat keputusan dalam berbagai hal, termasuk
dalam hal ‘pulang kampung’. Bahkan di beberapa kelas, dosen telah membuat
kesepakatan untuk mengosongkan jadwal pada 23 September dan menggantinya dengan
tugas atau jadwal di hari lain.
Yang penting dilihat dari masalah ini bukanlah
ketidakjelasan keputusan universitas dalam meliburkan kegiatannya. Dengan
menyandang peran tri dharma yang begitu besar,mahasiswa perlu lebih
memperhatikan kepentingannya dengan tidak terlalu tergesa untuk mengambil
keputusan meninggalkan kampus. Hal ini perlu dilakukan meskipun dalam kasus ini
penyebab utamanya adalah misscommunication.
ketidakjelasan keputusan universitas dalam meliburkan kegiatannya. Dengan
menyandang peran tri dharma yang begitu besar,mahasiswa perlu lebih
memperhatikan kepentingannya dengan tidak terlalu tergesa untuk mengambil
keputusan meninggalkan kampus. Hal ini perlu dilakukan meskipun dalam kasus ini
penyebab utamanya adalah misscommunication.
Meski begitu, kesimpangsiuran ini tidak menjadi masalah yang
besar karena lebih banyak mahasiswa menyadari adanya kekeliruan informasi.
Selain itu, mayoritas mahasiswa memang tidak memutuskan pulang karena alasan
masing-masing. Namun cukup disayangkan juga karena beberapa mahasiswa terlanjur
mengambil tindakan sehingga pada beberapa mata kuliah , proses belajar mengajar
hanya diikuti oleh sebagian mahasiswa. (al)
besar karena lebih banyak mahasiswa menyadari adanya kekeliruan informasi.
Selain itu, mayoritas mahasiswa memang tidak memutuskan pulang karena alasan
masing-masing. Namun cukup disayangkan juga karena beberapa mahasiswa terlanjur
mengambil tindakan sehingga pada beberapa mata kuliah , proses belajar mengajar
hanya diikuti oleh sebagian mahasiswa. (al)
Beri Balasan