Metode Fonik: Belajar Membaca dengan Bunyi
Penulis: Neta Dea Putri Ferdyan
Anak-anak
merupakan generasi emas penerus bangsa. Pada usia dini, mereka cenderung
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa aspek kehidupan
dengan pesat. Karakteristik proses tumbuh dan kembang anak usia dini berbeda
satu dengan lainnya. Hal ini meliputi intelektual, fisik motorik, sosial
emosional, dan bahasa sehingga masa kanak-kanak merupakan masa yang tepat untuk
menanamkan nilai-nilai fundamental kehidupan yang akan berguna ketika mereka
dewasa. Dalam prosesnya, aspek kebahasaan memiliki pengaruh penting karena
bahasa merupakan salah satu alat komunikasi.
Anak dapat
menyampaikan maksud, tujuan, serta pemikiran dan perasaannya dengan menggunakan
bahasa. Oleh karena itu, sejak berusia dini anak-anak diharuskan menguasai
kemampuan membaca. Kemampuan membaca merupakan salah satu faktor penting dalam
aspek perkembangan bahasa anak dan aspek-aspek lainnya. Membaca terdiri dari
beberapa tahapan yang salah satunya adalah membaca permulaan. Dalam membaca
permulaan, anak-anak dapat menyuarakan kalimat dengan intonasi yang sesuai,
membaca kalimat sederhana dengan benar dan lancar dalam waktu singkat.
Sebuah
penelitian membuktikan, kesadaran fonetis dan bunyi huruf memiliki pengaruh
positif terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak-anak berusia enam sampai
delapan tahun. Pemberian latihan keterampilan kombinasi dari kesadaran
fonologis dan instruksi fonik dapat membantu mengembangkan kemampuan membaca
anak. Metode ini dikenal dengan Metode Fonik.
Metode
Fonik adalah metode yang digunakan dalam pengajaran kemampuan membaca yang
fokus kepada hubungan huruf dalam alfabet dengan bunyi dalam pengucapan. Berbeda
dengan metode konvensional di mana anak akan dilatih mengeja terlebih dahulu
baru dikaitkan dengan kata, metode Fonik langsung mengaitkan rangkaian huruf
yang dibunyikan dengan makna yang telah dipahami oleh anak. Hal ini bertujuan
agar anak dapat mengaitkan bunyi pengucapan, huruf alfabet, dan pengalaman
terkait suatu objek. Dengan menggunakan metode fonik, anak-anak akan dibiasakan
untuk mengenali bunyi huruf, bukan nama huruf dalam proses membaca. Untuk
memudahkan, metode fonik ini menggunakan beragam media pembelajaran yang
menyenangkan, antara lain kartu huruf, kartu huruf raba, kartu gambar, buku
cerita, dan poster fonik.
Selain itu,
metode ini memiliki banyak manfaat dan kelebihan, antara lain anak-anak makin
berminat untuk membaca, aktif menunjuk, mengamati, dan menyebutkan kata, mengetahui
bermacam bunyi-bunyi huruf pada kata yang sering ditemui, dapat membaca kata
atau kalimat dengan lancar dalam waktu relatif singkat, serta sebagai langkah
awal dalam perkembangan bahasa lainnya. Dengan demikian, ada baiknya untuk
menerapkan metode ini mulai dari lingkungan keluarga karena dengan metode fonik anak diarahkan untuk
memahami kata yang mereka baca, bukan sekadar ‘membaca’ nya saja.
Daftar Pustaka
Haryati. 2015. Pengembangan Kemampuan
Membaca Permulaan Melalui Metode Fonik Pada Taman Kanak-Kanak
Bhayangkari. Cahaya PAUD. 2: 36-46.
Novianti, R. 2021. Penerapan Metode
Fonik dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tunagrahita
Ringan Kelas 5 SD di SLB B-C Nike Ardilla YPWN. Jurnal of Special Education.
7(1): 55-64.
Paramita, V. D. 2020. Montessori:
Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja. Penerbit Bentang. Yogyakarta.
Sari, Y. K., & E. Rianto. 2016.
Pengaruh Metode Fonik Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok A. Jurnal
PAUD Teratai. 5(2): 34-38.
Beri Balasan