Tired business woman holding her hair under stress during work, headache, migraine, dizzy, tired, Frustrated, Deadline, Tiredness, feeling exhausted because of overwork concept illustration

Stres 101: Memahami, Mencegah, dan Mengatasi Stres Secara Efektif

Ilustrasi oleh genkomono

Stres adalah istilah yang kerap digunakan oleh banyak orang ketika mengalami masalah, merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi situasi tertentu, sehingga merasa tertekan atau keberatan dalam menanganinya. Hal ini umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari ketika individu memiliki beban tanggung jawab yang harus diselesaikan. Misalnya, seorang mahasiswa memiliki beban tugas atau ujian. Lalu, seorang kepala keluarga yang juga karyawan memiliki tanggungan akan pembayaran tagihan bersamaan juga dengan deadline pekerjaan yang menumpuk. Hal-hal ini merupakan sedikit contoh dari sesuatu yang bisa menyebabkan stres pada seseorang. Ketika berhadapan dengan stres kita perlu memahami, mencegah, dan mengatasi hal tersebut agar dampak yang ditimbulkan tidak berakibat fatal dalam kehidupan kita. Ini adalah upaya menjaga kesehatan mental juga fisik kita agar tetap berada  dalam kondisi yang baik.

Mengenali Stres dan Gejalanya.

Menurut National Safety Council (2003), stres didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar. Berdasarkan waktu kejadiannya, stres dikelompokan menjadi tiga macam yaitu:

  1. Stres Akut: Stres akut adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau situasi yang menantang, biasanya bersifat sementara dan terjadi dalam waktu singkat. Contohnya adalah stres yang muncul saat menghadapi tenggat waktu yang ketat, presentasi di depan umum, atau situasi darurat. Meskipun stres akut dapat meningkatkan tingkat kehati-hatian dan kewaspadaan seseorang, namun jika terjadi terlalu sering atau berlebihan, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
  2. Stres Kronis: Stres kronis adalah jenis stres yang berlangsung dalam jangka waktu panjang serta berulang. Ini bisa disebabkan oleh situasi yang terus-menerus menekan, seperti masalah keuangan yang berkepanjangan, konflik interpersonal yang belum terselesaikan, atau pekerjaan yang sangat menuntut. Stres kronis dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan, termasuk penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan tidur, masalah pencernaan, hingga masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
  3. Stres Situasional: Stres situasional adalah reaksi terhadap peristiwa atau situasi tertentu yang menimbulkan tekanan atau ketidaknyamanan, tetapi bersifat sementara dan berkaitan dengan kejadian spesifik. Beberapa contohnya adalah stres yang muncul ketika menghadapi ujian penting, beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja, atau menghadapi peristiwa traumatis. Stres situasional cenderung berkurang seiring waktu dengan adanya penyelesaian dari situasi yang menyebabkannya.

Selain itu, ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu timbulnya stres dalam berbagai aspek kehidupan, beberapa diantaranya adalah tuntutan pekerjaan, masalah keuangan, hubungan interpersonal, perubahan hidup, tekanan akademik, perubahan lingkungan, kesehatan, dan masih banyak yang lain. 

Kita perlu mengetahui apa saja gejala stres untuk mengenali upaya mengatasi dan mencegah stres yang sesuai agar bisa mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk mengantisipasi terjadinya dampak fatal. Gejala dari stres sendiri, digolongkan menjadi tiga macam yaitu gejala fisik, emosional, dan perilaku. Dari yang pertama, mengenai gejala fisik dapat meliputi beberapa hal, misalnya sakit kepala, gangguan tidur, masalah pencernaan, ketegangan otot, dan penurunan daya tahan tubuh. Selanjutnya, gejala emosional meliputi kecemasan, depresi, iritabilitas (mudah marah, mudah tersinggung, atau mudah tersulut emosinya), mood swings, dan kehilangan motivasi. Terakhir, adalah gejala perilaku yang dapat ditandai dengan adanya perubahan pola makan, peningkatan konsumsi zat adiktif, penarikan diri dari interaksi sosial atau aktivitas yang biasanya dilakukan, serta perubahan dalam kinerja kerja atau akademik. 

Mengenali gejala stres penting untuk pencegahan dan pengelolaan yang efektif. Dengan mengidentifikasi gejala stres di awal, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah stres menjadi kronis. Intervensi dini memungkinkan untuk mengurangi dampak negatif stres terhadap kesehatan fisik dan mental. Selain itu, dengan mengetahui gejala stres, seseorang dapat mengidentifikasi strategi pengelolaan yang sesuai.

Langkah-Langkah Pencegahan Stres.

Setelah memahami dan juga mengetahui gejala stres, perlu diketahui juga strategi pencegahan stres. Strategi pencegahan stres meliputi manajemen waktu, penanganan konflik, dan komunikasi yang efektif. Dengan manajemen waktu yang baik, seseorang dapat mengatur jadwalnya dengan lebih efisien, mengurangi tekanan dan meningkatkan produktivitas. Penanganan konflik yang efektif membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan hubungan interpersonal. Lalu, komunikasi yang baik memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan kebutuhan dan perasaan mereka dengan jelas, menghindari salah paham, dan meningkatkan pemahaman antara individu. Lingkungan yang positif juga membantu mengurangi faktor stres, mendorong pertumbuhan pribadi dan profesional, serta menciptakan suasana yang lebih aman dan nyaman bagi individu.

Selain itu, manajemen stres melalui olahraga, tidur yang cukup, dan pola makan sehat merupakan pendekatan menyeluruh untuk menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang. Berolahraga secara teratur adalah cara yang efektif untuk mengurangi tingkat stres dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita berolahraga, tubuh melepaskan endorfin, yaitu hormon yang dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Aktivitas fisik juga membantu mengurangi kadar hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Aktivitas yang direkomendasikan termasuk berjalan cepat, jogging, bersepeda, yoga, atau latihan kekuatan, penting untuk memilih aktivitas yang dinikmati agar dapat dijalankan secara konsisten. 

Tidur yang cukup juga merupakan aspek penting dari manajemen stres yang sering diabaikan. Ketika seseorang kurang tidur, sistem saraf simpatik tubuh meningkatkan aktivitasnya, menyebabkan peningkatan kadar hormon stres dan tekanan darah. Tidur yang cukup, di sisi lain, memungkinkan tubuh untuk pulih dan memperbaiki diri sendiri setelah stres sepanjang hari. Untuk menjaga kualitas tidur, penting untuk memiliki rutinitas tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menghindari stimulan seperti kafein atau layar gadget sebelum tidur, dan menjaga waktu tidur yang cukup setiap malam. 

Tak lupa mengenai aspek makanan, makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu tubuh mengatasi stres dengan lebih baik. Diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein sehat, dan lemak sehat seperti omega-3, dapat memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatur respons terhadap stres. Menghindari makanan yang mengandung gula tambahan, kafein, atau alkohol juga dapat membantu mengurangi gejala stres. Selain itu, penting untuk menjaga pola makan yang teratur dan hindari kelaparan berlebihan, karena kedua hal ini dapat mempengaruhi mood dan energi seseorang.

Upaya Mengatasi Stres

Mengatasi stres secara efektif melalui teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, dan yoga juga merupakan cara yang terbukti membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Meditasi membantu fokus pikiran, pernapasan dalam merangsang sistem saraf parasimpatik, dan yoga menggabungkan gerakan tubuh, pernapasan, dan meditasi untuk meredakan stres. Dengan berlatih teknik ini secara teratur, seseorang dapat mengembangkan keterampilan untuk mengelola stres dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mental. 

Di sisi lain, dukungan sosial juga merupakan aspek penting dalam mengatasi stres. Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau profesional dapat membantu mengurangi kesepian, memberikan solusi praktis, dan memberikan perasaan didukung dalam menghadapi tantangan hidup. Jika stres terasa terlalu berat, penting untuk mencari bantuan dari sumber dukungan yang ada, baik melalui komunitas, profesional, atau layanan dukungan mental. 

Memahami stres dan memiliki strategi yang efektif untuk mencegah dan mengatasi stres sangatlah penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik. Dengan memahami sifat stres dan dampaknya, individu dapat mengambil langkah-langkah konkret seperti mengelola waktu, berkomunikasi dengan baik, merawat tubuh melalui olahraga, tidur yang cukup, dan pola makan sehat. Selain itu, memiliki strategi mengatasi stres seperti teknik relaksasi dan mencari dukungan sosial juga penting. Dorongan untuk mengambil langkah-langkah ini merupakan langkah proaktif dalam menjaga keseimbangan dan produktivitas dalam menghadapi tekanan hidup sehari-hari.

Penyunting: Al Ninantari Dimarzio Ananto

Mahasiswi Program Studi Statistika Angkatan 22, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Brawijaya. Suka membaca dan juga menulis sebagai sarana menuangkan imajinasi dan perasaan.