Pahami Istilah Generasi Sandwich di Masa Kini

Ilustrasi oleh jcomb

Generasi sandwich merupakan fenomena yang diperuntukkan pada individu yang mempunyai tanggung jawab ganda karena harus membiayai orang tua yang sudah tergolong lansia, merawat keluarga inti, serta merawat diri sendiri dalam waktu yang sama. Mereka “terhimpit” di antara dua kelompok yang membutuhkan perhatian dan dukungan yang sama. Kondisi tersebut dianalogikan seperti isi sandwich yang terjepit di antara dua roti. Roti bagian atas adalah orang tua yang butuh dukungan, sedangkan roti bagian bawah adalah anak atau keluarga inti. Individu di tengah harus menanggung beban dari kedua sisi secara bersamaan. Mereka bukan hanya harus menyeimbangkan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan tanggung jawab keluarga, tetapi juga harus memberikan dukungan penuh kepada orang tua yang mungkin belum sepenuhnya mandiri secara ekonomi atau kesehatan.

Generasi sandwich dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda terkait beban waktu, tanggung jawab finansial, dan tekanan emosional. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tiga kategori utama dalam generasi sandwich.

1. Traditional Sandwich Generation

Ini adalah kategori yang paling umum dari generasi sandwich. Biasanya, individu berusia antara 40 hingga 60 tahun yang berada di antara dua generasi. Orang-orang dalam kategori ini sering kali harus menghadapi tuntutan emosional dan finansial yang besar. Situasi ini dapat menjadi tekanan emosional bagi mereka karena terdapat beban ganda yang dipikulnya.

2. Club Sandwich Generation

Generasi ini mencakup orang-orang di usia 30 hingga 40-an. Beban yang ditanggung oleh generasi ini lebih besar dibanding traditional sandwich generation. Mereka harus merawat tiga generasi sekaligus: anak-anak, orang tua, bahkan kakek-nenek mereka. Tantangan yang dihadapi oleh generasi ini sangat berat, baik dari segi finansial, emosional, maupun waktu. Selain harus membiayai dan merawat anak-anak mereka yang mungkin masih sekolah atau kuliah, mereka juga harus mendampingi orang tua yang lanjut usia dan sering kali memerlukan perhatian medis. Di sisi lain, kakek-nenek yang lebih tua mungkin juga membutuhkan dukungan, baik dalam bentuk fisik maupun finansial, yang membuat generasi ini merasa benar-benar terjepit dari berbagai sisi.

3. Open Faced Sandwich Generation

Kategori ini mengacu pada usia dewasa muda, biasanya di usia 20-an hingga 30-an. Umumnya adalah mereka yang sudah berkeluarga tapi belum memiliki anak. Namun, pastinya mereka harus menanggung beban orang tua walaupun beban keuangan mereka terlihat lebih kecil daripada Traditional Sandwich Generation dan Club Sandwich Generation

Ketiga kategori generasi sandwich ini menghadapi tantangan serupa, yaitu bagaimana mengatur waktu, sumber daya finansial, serta menjaga kesehatan emosional di tengah-tengah tekanan dari berbagai tanggung jawab. Untuk pemahaman lebih lanjut, penting untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang memengaruhi fenomena ini, terutama di kalangan muda antara lain:

1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup

Semakin baiknya fasilitas kesehatan dan kualitas hidup, usia harapan hidup di banyak negara, termasuk Indonesia, terus meningkat. Orang tua hidup lebih lama dan seiring bertambahnya usia, mereka membutuhkan perawatan yang intensif dari segi kesehatan maupun emosional. Kaum muda yang belum sepenuhnya stabil secara ekonomi dan karier sering kali harus menanggung beban merawat orang tua.

2. Kondisi Ekonomi yang Sulit

Banyak generasi muda saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Harga bahan pokok yang terus melambung, biaya pendidikan yang semakin tinggi, dan tekanan pekerjaan yang semakin kompetitif membuat mereka belum mampu mencapai kemandirian finansial di usia muda. Di saat yang sama, banyak orang tua yang belum mempersiapkan masa tua mereka dengan baik, sehingga keturunannyalah yang harus membantu dari sisi finansial.

3. Norma Budaya yang Masih Melekat

Di banyak negara, termasuk Indonesia, ada norma budaya yang sangat kuat tentang kewajiban anak untuk merawat orang tua mereka saat mereka menua. Meskipun norma ini didasarkan pada nilai-nilai penghormatan dan kasih sayang, ini juga bisa menjadi tekanan besar bagi kaum muda, yang sering kali harus menyeimbangkan antara tuntutan tradisional dan realitas kehidupan modern.

4. Pernikahan Dini

Banyak kaum muda yang menikah dan memiliki anak pada usia relatif muda. Tentunya, hal ini menambah lapisan tanggung jawab ekstra. Mereka harus mengurus anak-anak mereka sendiri sekaligus merawat orang tua yang sudah mulai menua dalam jangka waktu yang sama. 

Tuntutan menghadapi tantangan sebagai generasi sandwich di usia yang relatif muda bukanlah hal yang mudah. Hal ini sulit untuk dihindari, tetapi dapat dikendalikan. Untuk mengurangi tekanan berlebih ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, diantaranya:

• Perencanaan Keuangan yang Matang

Menyusun perencanaan keuangan sejak dini sangat penting untuk investasi masa depan, ini termasuk merencanakan asuransi kesehatan untuk diri sendiri, anak-anak, dan orang tua, mempersiapkan dana pensiun, tabungan untuk dana darurat, memprioritaskan anggaran untuk kebutuhan yang paling mendesak dan mengatur pengeluaran sehari-hari dengan hati hati dapat mengurangi tekanan finansial.

• Meminta Bantuan kepada Orang Sekitar

Jangan ragu untuk meminta bantuan dari anggota keluarga lain atau mempertimbangkan opsi bantuan profesional, seperti caregiver atau layanan perawatan lansia. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan dan kelelahan yang berlebih.

• Memprioritaskan Kesehatan Mental

Sangat penting bagi kaum muda generasi sandwich untuk menjaga kesehatan mental mereka. Meluangkan waktu untuk diri sendiri melakukan hobi atau berbicara dengan konselor maupun psikolog, atau bergabung dengan kelompok dukungan yang mengalami situasi serupa dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi rasa kesepian sampai tekanan eksternal.

• Komunikasi Terbuka dengan Keluarga

Komunikasi yang terbuka dengan keluarga tentang tanggung jawab dan harapan diri sendiri sangat penting. Diskusikan bersama anggota keluarga tentang bagaimana tanggung jawab dapat dibagi dengan lebih merata sehingga tidak ada ketimpangan beban dalam memikul tanggung jawab bersama.

Generasi sandwich di kalangan muda menghadapi tantangan yang cukup berat di tengah dinamika kehidupan modern. Mereka harus mengelola tanggung jawab keluarga dengan tekanan ekonomi yang semakin besar, tanpa mengabaikan kebutuhan sendiri. Dengan perencanaan yang sesuai, dukungan yang tepat, dan kesadaran akan pentingnya mental health, para generasi sandwich dapat mengatasi beban ini dan terus menjalani kehidupan yang seimbang.

Sumber:

Prudential.co.id. Generasi Sandwich: Definisi, Tipe, dan Cara Mengatur Keuangan. Diakses pada September 2024, dari https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/cara-mengatur-keuangan-generasi-sandwich/

Yeyeng, Andi Tenri & Nurul Izzah. (2023). Fenomena Sandwich Generation pada Era Modern Kalangan Mahasiswa; Analisis Fikih Kontemporer, 4 (2). 302-321. Diakses pada September 2024, dari https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/shautuna/article/view/32856/17912

Manulife.co.id. Tantangan Sandwich Generation. Diakses pada September 2024, dari https://www.manulife.co.id/id/artikel/tantangan-sandwich-generation.html

CNBC Indonesia. (2023, 15 Juni). Ada 3 Jenis Generasi Sandwich, Kamu yang Mana?. Diakses pada September 2024, dari https://www-cnbcindonesia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.cnbcindonesia.com/mymoney/20230614060713-72-445676/ada-3-jenis-generasi-sandwich-kamu-yang-mana/amp?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17271746209253&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Fmymoney%2F20230614060713-72-445676%2Fada-3-jenis-generasi-sandwich-kamu-yang-mana

Penyunting: Arief Kurniawan

an ISFJ-T and loves music so much!