

Senin (24/11/2025), Kampanye Bersama Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dilaksanakan setelah agenda sebelumnya, yakni Fit and Proper Test pada Minggu (23/11/2025). Kampanye Pemilwa berlangsung di beberapa lokasi, di antaranya Meja Abu-abu (Mebu), Di bawah Pohon Rindang (DPR) Biologi, Gazebo Fisika, Selasar Kimia, dan Gazebo Matematika & Statistika.
Para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) didampingi oleh tim sukses masing-masing. Mereka membawa poster berisi visi dan misi tiap calon, lalu mengelilingi berbagai lokasi di lingkungan FMIPA sambil menjelaskan isi poster tersebut kepada warga MIPA. Kampanye ini merupakan rangkaian terakhir Pemilwa sebelum memasuki masa tenang dan pemilihan pada Kamis (27/11/2025).
Salah satu relawan dari pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Narendra, menjelaskan alasannya mendukung paslon tersebut. Ia menilai bahwa kolaborasi, baik internal maupun eksternal, menjadi salah satu hal yang membuatnya tertarik.
“Mereka ingin membawakan tujuh asa, salah satunya mendorong kolaborasi yang baik di internal maupun eksternal di luar UB. Dengan memperkuat hubungan internal dan eksternal, otomatis relasi di FMIPA UB juga akan semakin kuat.”

Narendra menambahkan bahwa, secara pribadi, ia tertarik pada rencana program pengabdian dan pergerakan yang menjadi salah satu fokus paslon 2. Ia menilai bahwa pergerakan pada tahun sebelumnya masih belum tampak jelas, khususnya pada lembaga kajian strategis. “Program pengabdian dan pergerakan, yang saya lihat pergerakan di tahun lalu itu masih belum kelihatan dari lembaga kajian strategisnya,” ujarnya.
Salah satu relawan dari paslon nomor urut 1, Jasmine, menjelaskan alasannya mendukung paslon tersebut. Ia menyampaikan bahwa keinginan, keresahan, dan hal-hal yang ingin ia ubah sejalan dengan tujuan paslon 1.
Jasmine juga tertarik dengan rencana paslon 1 mengenai pembaruan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (PORA) dan Unit Pemberdayaan Perempuan Progresif (P3). “Perubahan nama PORA dan P3 yang sudah ada, apa yang sekarang itu belum sesuai dengan namanya. Dan untuk yang P3 sendiri itu juga, menurut saya, lebih bisa diluaskan lagi. Mungkin stigma orang-orang merasa kalau P3 itu cuma buat perempuan, jadi ini kayak orang-orang lebih tahu kalau sebenarnya itu tidak hanya untuk perempuan, tapi untuk semua gender pun bisa melakukan penyampaian keresahannya ke BEM,” ujarnya.

Narendra dan Jasmine sama-sama berharap paslon yang mereka dukung dapat menjalankan amanahnya dengan baik apabila terpilih nanti. Mereka berharap setiap rencana yang diamanahkan dapat diwujudkan secara nyata untuk membawa FMIPA ke arah yang lebih baik. Narendra menegaskan, “Posisi yang sangat strategis sebagai presiden dan wakil presiden sangat menentukan arah MIPA UB ke depan.”
Reporter: M. Akrom Haqqani Dwikuntoro & Arief Kurniawan
Penyunting: Aprilla Ragil Argiyani























Beri Balasan