Buletin Tematik edisi November 2025

UNGKAP KEBENARAN ATAU BISU SELAMANYA!

Salam Pers Mahasiswa!

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah sehingga kami, Tim Redaksi beserta para penulis dan majelis kami, dapat menyelesaikan dan mempersembahkan Buletin edisi November 2025. Tema edisi ini dengan tajuk “Berpikir Kritis” hadir dengan semangat membangkitkan kesadaran intelektual bangsa.

Dalam sejarahnya, berpikir kritis menjadi fondasi penting bagi tumbuhnya masyarakat yang rasional dan berkeadaban. Berpikir kritis bukan sekadar kemampuan menganalisis, tetapi juga keberanian mempertanyakan hal-hal yang dianggap “biasa”. Ia menuntut logika, keberanian moral, dan empati sosial agar kita tidak terperangkap dalam arus opini tanpa arah. Sejarah membuktikan, banyak perubahan besar lahir dari pikiran yang berani menolak kebungkaman.

Founding Fathers bangsa ini juga adalah para pemikir kritis sejati. Mereka tidak hanya menulis gagasan, tetapi menantang struktur kekuasaan yang tidak adil. Soekarno dengan retorika politiknya, Hatta dengan analisis ekonominya, Tan Malaka dengan refleksi filsafatnya, semuanya menunjukkan bahwa kemerdekaan berpikir adalah hak yang tidak bisa dinegosiasikan. Mereka membaca, menganalisis, lalu bertindak berdasarkan nalar, bukan sekadar emosi.

Dalam buletin ini, kami menyajikan berita, artikel, opini, cerpen, dan puisi yang menyoroti pentingnya berpikir kritis di tengah derasnya informasi dan manipulasi media. Kami percaya, mahasiswa bukan sekadar penerima pengetahuan, tetapi mahasiswa juga merupakan pembentuk kesadaran yang mampu membedakan fakta dan propaganda, logika dan dogma.

Akhir kata, kami menyadari bahwa berpikir kritis bukan proses yang mudah. Ia menuntut kesabaran, kejujuran intelektual, dan keterbukaan terhadap sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, kami membuka ruang seluas-luasnya bagi kritik, tanggapan, dan diskusi dari para pembaca. Mari kita tumbuhkan budaya bertanya sebelum percaya.

“The further a society drifts from the truth, the more it will hate those who speak it.”— George Orwell