

Rangkaian Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) 2025 resmi berakhir dengan agenda Pers Perhitungan Suara yang digelar di Banquet Room, Kamis (27/11/2025). Berdasarkan hasil penghitungan, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Aldi Bagus Saputra dan Thattyana Giesella Ferrari Putri, ditetapkan sebagai pemenang dengan perolehan 555 suara.
Penghitungan suara berlangsung setelah proses e-vote pada hari yang sama. Berdasarkan hasil final, paslon nomor urut 1 memperoleh 555 suara, disusul paslon nomor urut 2, Muhammad Maqdis Pilatya dan Amirul Mu’minin, dengan 327,75 suara, serta 73 suara abstain. Angka desimal diperoleh karena adanya pemotongan suara sebesar 5% atas pelanggaran kampanye yang dilakukan saat masa tenang.
Usai dinyatakan menang, Aldi menyampaikan pidato kemenangan di hadapan peserta yang hadir. Dalam pidatonya, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilwa sekaligus menyampaikan apresiasi kepada warga MIPA atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan Thattyana.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh warga MIPA yang telah memercayakan saya untuk BEM tahun depan. Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan,” ujarnya mengutip kalimat dari buku Bumi Manusia. Aldi kemudian menutup pidato dengan memimpin jargon, “MIPA Satu, MIPA Jaya.”

Menanggapi hasil penghitungan suara, paslon nomor urut 2 menyatakan menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
Maqdis menegaskan, “Apa pun hasilnya yang penting dari warga MIPA-nya yang butuh pemimpin yang benar-benar bisa membawa MIPA lebih baik ke depannya. Kami juga harus siap apa pun konsekuensinya.”
Sementara itu, Calon Wakil Presiden Amirul Mu’minin turut menyampaikan evaluasi bagi panitia penyelenggara. Ia berharap, “Semoga panitia-panitia yang belum melaksanakan secara baik, tahun depan lebih baik lagi, evaluasi dan berkaca pada tahun ini.”
Paslon nomor urut 2 juga menyampaikan pesan kepada tim sukses yang telah mendukung mereka selama proses kampanye. Maqdis mengungkapkan rasa terima kasih atas tenaga dan dukungan yang telah diberikan.
Ia menyampaikan, “Mohon maaf kami dari paslon dua belum mencapai apa yang kami cita-citakan, memang bukan rezeki kami.”
Selain itu, Maqdis mendoakan paslon nomor urut 1 agar amanah dalam mengemban tanggung jawab. “Semoga amanahnya dijalankan dengan baik dan bisa membawa apa yang warga MIPA harapkan,” pesannya kepada pemenang.

Salah satu isu yang muncul dalam penghitungan suara adalah adanya nilai desimal pada perolehan suara paslon nomor urut 2. Ketua Panitia Pengawas Pemilwa 2025, Faizarrahman Ghifari, menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi akibat pelanggaran berat yang dilakukan saat masa tenang.

Ia memaparkan bahwa paslon nomor urut 2 terbukti melakukan aktivitas kampanye saat masa tenang, sehingga dikenai sanksi berupa denda dan pemotongan suara.
Faizarrahman merinci, “Terdapat denda 300 ribu dan pemotongan suara sebesar 5% sesuai Undang-Undang LKM FMIPA UB tentang Pemilwa.” Ia menambahkan bahwa berita acara resmi diumumkan melalui Instagram Pemilwa.
Menutup rangkaian kegiatan, Faizarrahman menyampaikan harapannya agar pasca-Pemilwa tidak ada lagi perpecahan antarmahasiswa.
“Mari kita bersama-sama satu MIPA, tidak ada lagi paslon 1 atau paslon 2,” ajaknya, “mari kita menyatu dan melanjutkan estafet organisasi FMIPA.”
Reporter: M. Akrom Haqqani Dwikuntoro & Farrel Ezra Danishwara
Penyunting: Aprilla Ragil Argiyani























Beri Balasan