
UNGKAP KEBENARAN ATAU BISU SELAMANYA!
Salam Pers Mahasiswa!
“Suara Kita Menentukan Arah”
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kesempatan yang diberikan sehingga Buletin PEMILWA FMIPA UB 2025 ini dapat terselesaikan dengan baik. Edisi khusus ini kami hadirkan untuk merekam seluruh dinamika perhelatan politik mahasiswa di FMIPA, sebuah ruang demokrasi yang bukan sekadar ritus tahunan, tetapi momentum penting bagi warga MIPA untuk menentukan arah lembaga, budaya, dan masa depan organisasinya.
PEMILWA tahun ini mengangkat semangat “ Menanam Kesadaran, Menuai Perubahan. Tanam Suara, Tuai Arah. ” Sebuah tema yang terasa relevan dengan kondisi aktual FMIPA, sebagaimana tergambar dalam rangkaian kegiatan sosialisasi, debat terbuka, hingga kampanye bersama yang kami liput dalam buletin ini. Berbagai isu seperti rendahnya partisipasi warga MIPA, lemahnya kaderisasi, budaya organisasi yang belum efektif, hingga harapan terhadap regenerasi yang lebih progresif, kembali mengemuka melalui suara paslon, relawan, dan warga MIPA sendiri
Dalam debat dan kampanye, para calon pemimpin FMIPA membawa visi dan gagasan perubahan yang berbeda, namun satu hal mengikat semuanya: tekad untuk membangun lingkungan organisasi yang lebih sehat, inklusif, dan relevan bagi seluruh warga MIPA. Dari kritik terhadap Pedoman Buku Mutu Kaderisasi, harapan akan perbaikan budaya kerja, sampai kebutuhan atas fasilitas yang lebih baik, seluruhnya menunjukkan bahwa demokrasi mahasiswa masih hidup, bergerak, dan menunggu untuk diperjuangkan bersama.
Buletin ini kami susun untuk menghadirkan gambaran utuh mengenai kontestasi PEMILWA FMIPA UB 2025. Kami berharap sajian berita, liputan utama, dan analisis di dalamnya dapat membantu warga MIPA melihat isu-isu fundamental yang selama ini tersembunyi di balik dinamika organisasi. Lebih dari itu, kami ingin mendorong seluruh mahasiswa untuk menyadari bahwa suara mereka bukan sekadar angka dalam e-vote , tetapi bentuk kesadaran politik yang menentukan arah perubahan di FMIPA.
Akhir kata, kami menyadari bahwa demokrasi tidak tumbuh tanpa partisipasi. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pembaca untuk tidak golput dan menggunakan hak pilih dengan penuh kesadaran. Mari jadikan PEMILWA sebagai ruang pembelajaran politik yang sehat, ruang dialog yang terbuka, dan ruang kritik yang membangun. Karena perubahan tidak hanya lahir dari para calon pemimpin, tetapi dari warganya yang berani bersuara.
Hormat kami,
Tim Redaksi Buletin PEMILWA 2025























Beri Balasan