
![]() |
Pemaparan mengenai Buku Aksi Pergerakan (BAP) pada Sabtu (25/3/2023) di gedung MIPA Center 2.1 (Kabarbasic/Nazarru) |
Kementerian Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (BEM FMIPA UB) mengadakan sosialisasi Buku Aksi Pergerakan (BAP) di Gedung Mipa Center 2.1 pada Sabtu (25/3/2023).
Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh ketua lembaga dan ketua angkatan di FMIPA UB. Diadakannya sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pergerakan bagi mahasiswa dan bagaimana agar pergerakan tersebut berjalan sebagaimana mestinya.
Pembahasan sosialisasi difokuskan pada peran Kastrat sebagai wadah pergerakan mahasiswa FMIPA, apa itu isu serta parameter dan manajemennya, alur dan tahapan pengkajian, dan aksi. Hal yang ditegaskan oleh Kementerian Kastrat, sebelum mengikuti aksi massa harus memahami prosedur aksi massa yang terdiri dari pra aksi, aksi, dan pasca aksi. Pra aksi berisi tahapan yang perlu dilakukan sebelum turun aksi seperti pengkajian isu secara mendalam. Sementara pasca aksi diperlukan untuk evaluasi apakah aksi yang dilakukan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Kementerian Kastrat BEM FMIPA UB mengkategorikan isu kedalam tiga jenis yaitu, isu strategis internal, isu strategis eksternal, dan isu strategis taktis. Isu strategis internal mencari isu yang ada di FMIPA dan jaringan aspirasi karena difokuskan ke FMIPA. Sementara isu strategis eksternal memiliki jangkauan yang lebih luas sehingga perlu dipilih yang paling relevan bagi FMIPA. Isu strategis taktis adalah isu yang memiliki urgensitas yang tinggi sehingga perlu diselesaikan dengan cepat.
Pihak Kastrat juga menegaskan bahwa semua isu memerlukan kajian yang mendalam meskipun itu isu taktis. Adapun tahapan dari kajian yang disampaikan Kementerian Kastrat BEM FMIPA UB adalah penentuan isu, literasi mandiri, kajian internal, konsolidasi, dan aksi.
Pembahasan selanjutnya berkenaan dengan stigma negatif dari aksi seperti rusuh yang dapat diubah menjadi mindset positif dengan cara melakukan aksi melalui Program Kerja (proker). Proker disini juga dimaksudkan agar warga MIPA bisa memahami bahwa aksi yang dilakukan tidak hanya berupa turun ke jalan melainkan bisa dalam lingkup fakultas MIPA dan kondisi fakultas MIPA itu sendiri.
Selanjutnya mengenai target massa yang mengikuti aksi tidak ditekankan pada kuantitas melainkan kualitas sehingga peserta dapat memahami tujuan dalam setiap aksi yang mereka lakukan. Untuk itulah tidak ada dispensasi dan aksi dapat dilakukan secara sukarela.
Selesai dengan sesi tanya jawab, Kementerian Kastrat menyerahkan hardfile Buku Aksi Perjuangan (BAP) kepada seluruh ketua lembaga. Kemudian dilanjutkan dengan sesi dokumentasi sebagai penutupan acara. (loa)
Beri Balasan